AS tarik diri dari JETP, program bantu negara berkembang beralih ke energi bersih. Indonesia, Vietnam, & Afrika Selatan terdampak.
Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk menarik diri dari Just Energy Transition Partnership (JETP), sebuah program kerja sama negara-negara kaya untuk membantu negara berkembang beralih ke energi bersih. JETP, yang melibatkan 10 negara donor, pertama kali diluncurkan pada konferensi iklim PBB di Glasgow, Skotlandia, tahun 2021.
Negara-negara seperti Afrika Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Senegal sebelumnya dipilih sebagai penerima manfaat utama dari program ini. Mereka dijanjikan pinjaman, jaminan keuangan, dan hibah untuk membantu mengurangi ketergantungan pada batu bara dan beralih ke energi bersih. Namun, menurut laporan Reuters pada Kamis (6/3/2025), AS telah menginformasikan penarikannya dari program ini, termasuk dari Afrika Selatan, Vietnam, dan Indonesia.
Joanne Yawitch, kepala Unit Manajemen JETP di Afrika Selatan, menyatakan bahwa AS telah mengomunikasikan keputusannya untuk mundur, padahal masih ada dana yang cukup besar untuk mendukung transisi energi di negara-negara tersebut.
AS sebelumnya berkomitmen menyediakan lebih dari 3 miliar dolar AS untuk Indonesia dan Vietnam, sebagian besar melalui pinjaman komersial. Sementara untuk Afrika Selatan, komitmen AS awalnya mencapai 11,6 miliar dolar AS, tetapi kini dipangkas menjadi hanya 1,063 miliar dolar AS.
Keputusan AS ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump yang cenderung memotong bantuan asing dan lebih fokus pada pengembangan bahan bakar fosil. Penarikan AS dari JETP ini tentu menjadi tantangan besar bagi negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, dan Afrika Selatan dalam upaya mereka mencapai transisi energi yang adil dan berkelanjutan.
Credit :Penulis : Daniel Bintang
							    
							    
							    
							    
Komentar